Jumat, 22 Oktober 2010

ANTARA SUNGAI, PANTAI DAN GUA (15-17 Oktober 2010)


Perjalanan kali ini kakiku akan menapaki pesisir pantai selatan yang terletak di kawasan Jawa Barat. Pangandaran nama kawasan tersebut. Perjalanan menuju kesana menempuh jarak 8-9 jam perjalanan darat. Ehm…. Lumayan jauh dan melelahkan juga bagi yang belum terbiasa melakukan perjalanan darat yang jauh. Untunglah perjalanan kita menuju kesana dilakukan pada malam hari, sehingga kita dapat beristirahat selama dalam perjalanan.

Tak terasa jam menunjukkan pukul 6 kurang ketika kita tiba di pantai timur pangandaran. 2 kali kita beristirahat dalam perjalanan kali ini, pertama di rest area untuk menjemput 2 kawanku dan di daerah rest area yang sudah akan memasuki kawasan pangandaran. Alhamdulillah matahari menyambut dengan memancarkan sinarnya ketika kita berada di pantai timur untuk menyaksikan terbitnya sang surya. Walaupun kali ini matahari menampakkan dengan malu-malu, kita sudah senang. Mudah-mudahan cuaca cerah akan menemani kita selama perjalanan kali ini.


Target awal dalam perjalanan kali ini adalah menikmati sungai cijulang. 2 kelompok terbagi. Satu kelompok yang mengikuti acara body rafting dan satu lagi yang akan menikmati dengan cara naik perahu dan berenang menuju batu loncat. Kebeneran aku mengikuti dengan cara naik perahu dan berenang menuju batu loncat. Sekali lagi aku bersyukur kepada Tuhan, kita diberikan warna air sungai sehingga kita menyusuri sungai cijulang dengan julukan *green canyon* bukan *brown canyon*. Sekali lagi, keindahan bumi Indonesia terlukis selama kita menyusuri sungai cijulang. Stalaknit di green canyon sangat indah sekali. Dengan riang dan senang kita menyusuri sungai cijulang dan mengagumi keindahan goresan-goresan alam yang mengihiasi kiri kanan sungai cijulang.

Target kedua kita akan bermain di pantai batu karas. Setelah kita bersih-bersih, makan siang dan tak lupa shalat menghadap Sang Kuasa kita melanjutkan perjalanan ke pantai batu karas untuk menikmati keindahan alam di kawasan pangandaran. Di tempat ini pula sebagai saksi ketika bencana tsunami pernah terjadi beberapa tahun yang lalu di kawasan ini. Kita menyusuri kawasan ini yang sedikit ramai di penuhi pengunjung. Ternyata di kawasan ini juga banyak masyarakat yang ber-surfing ria. Baik itu local maupun non local (bule). Ombak saling berpacu beriringan dengan para surfer yang ingin menyatu dengan ombak-ombak tersebut. Mantap…. Kapan ya aku bisa seperti mereka?!? :D

Target ketiga sayang sekali tidak berhasil kali ini karena keterbatasan waktu. Seharusnya sore ini kita akan menyaksikan matahari terbenam yang indah dari kawasan pantai barat pangandaran. Adanya ketidakdisiplinan kita terhadap waktu kita tidak dapat menikmati indahnya matahari terbenam dari kawasan pantai barat (temanku yang bilang). Mau diapa lagi, mungkin esok di waktu luang kita akan bisa menikmati indahnya pantai barat pangandaran di saat matahari terbenam.

Target keempat dalam perjalanan kali ini kita ingin kembali menyaksikan matahari terbit dari pantai timur pangandaran. Kita berenam sudah berjanjian, nanti pagi jam 5 kita akan bersepeda ria menuju ke pantai timur pangandaran. Malamnya tiba-tiba hujan mengguyur lumayan deras di kawasan pangandaran. Jadi tidak jadi kita lihat besok pagi. Jam 5 pagi kami berempat akhirnya tetap berangkat menuju kawasan pantai timur diiringi rintikkan hujan (gerimis). 2 sepeda tendem kita sewa setelah semalam kita sudah berjanjian terlebih dahulu kepada tukang sewa sepeda bintang jelita di kawasan pangandaran. Mulai kita mengayuh sepeda sambil menikmati udara pagi yang sejuk.Ternyata hanya 15 menit kita sampai di kawasan pantai timur. Mudah-mudahan kita akan melihat kembali matahari terbit. Sayang… gerimis tak kunjung pergi, malah sesekali dia mengucurkan air lebih deras. Akhirnya kita menikmati suasana di kawasan pantai timur pangandaran. Ada yang sedang memancing, jual beli ikan karena di lokasi ini juga merupakan tempat pelelangan ikan walaupun tak seramai muara angke di Jakarta. Akhirnya kita juga memutuskan makan bubur ayam di kawasan ini. Ehm… enak…. Temanku juga tak lupa membeli beberapa dagangan di kawasan pantai timur. Hujan pun reda, tapi matahari tetap malu menampakkan wajahnya di bumi pangandaran.  Akhirnya kita memutuskan untuk kembali ke penginapan, dikarenakan jam 8 nanti kita akan menuju kawasan cagar alam pangandaran.

Target kelima adalah kita akan pergi ke kawasan cagar alam. Jam 8 kurang kita sudah mulai berangkat menuju kawasan cagar alam pangandaran dengan menaiki 3 perahu yang hanya bermuatan 10 orang penumpang  per perahunya.  15-20 menit kita membelah gelombang yang menurutku lumayan tapi untuk nelayannya ini hanyalah gelombang biasa, belum tinggi. Di sisi kiri kita dapat menikmati indahnya bekas-bekas alam hasil tsunami kemarin. Ada 2 air tejun yang bagus,  batu layar dan juga goa yang banyak burung waletnya, yang perlu ekstra hati-hati kalau mau kesana banyak karang-karang terjal yang siap menyambut di dalam goa tersebut. 
Sampai di kawasan cagar alam kita akan menuju 3 goa yang terkenal di kawasan tersebut. Ternyata di kawasan ini lumayan banyak monyet ekor panjang yang menyambut kita. Beberapa rusa juga ada sedang bermalas-malasan di depan rumah petugas cagar alam. Goa paret, goa yang pertama kali akan kita singgahi. Perlu senter sebagai pengganti lampu untuk menyusuri goa ini. Di dalamnya pun terdapat beberapa sarang landak hutan.  Ornamen stalaknit disini juga lumayan beragam. Ada yang berbentuk gajah, alat kelamin pria maupun wanita. Goa kedua yang kita kunjungi adalah goa panggung, dinamakan seperti ini karena ada bagian berbentuk panggung yang bisa keabadikan untuk bernarsis ria :D. Disini kita tak perlu alat bantuk penerangan, karena ternyata goa disini sudah lumayan terang. Goa ketiga yang kita kunjungi adalah goa lanang, dengan menuruni tangga terbuat dari bamboo kita menuju kawasan goa lanang. Beberapa jepretan kita abadikan bahwa kita pernah di kawasan ini. Sekitar 5 menit kita susuri goa lanang ini. Disini pun kita tidak memerlukan senter, karena cahaya dari arah keluar goa ini sudah cukup menerangi jalan setapak goa lanang yang lumayan luas.

Setelah sudah cukup puas mengitari beberapa tempat kawasan cagar alam di pangandaran. kita akan kembali menuju ke penginapan menggunakan perahu dari kawasan pasir putih, yang ternyata salah satu spot terbaik untuk bersnorkling ria di kawasan pangandaran karena jam 1 nanti kita akan kembali ke Jakarta. Thank God,kali ini saya bisa menapaki salah satu kawasan indah di wilayah Nusantara ini. Dan yang harus diingat dalam perjalanan kita kali ini adalah upaya untuk menghargai waktu yang terbatas agar kita bisa menikmati dan menghargai sesama.

Thanks to:
1. TLnya JK dalam trip kali ini: santos, cris, ferry, ale 
2. Temen-temen yang bocor abis selama dalam perjalanan ini, jangan kapok ya satu trip sama gw