Senin, 26 Juli 2010

BERKUNJUNG KE RUMAH TOM dan TEMANNYA (22072010 - 25072010)

Weekend ini rencana kita akan berkunjung ke kampung halaman si tom, raja orang utan di Tanjung Puting, Kumai, Kalimantan Tengah sebagai pengganti pendahulunya kosasih.

Ya… kurang lebih 2 bulan lalu trip ini direncanakan. Personil pun silih berganti. Beberapa masih belum ada kepastian. Dan akhirnya deadline pun sudah hampir tiba. 22 orang kita akan berangkat kesana. Tapi sayang, 3 orang temanku tidak bisa ikut. Ratih tidak bisa ikut dikarenakan ternyata HB-nya rendah (mungkin dikarenakan kaget waktu dia menerima TV 21”) akhirnya dia digantikan oleh A she. Nuniek juga tidak bisa ikut dikarenakan HB-nya rendah pula. Lily Gandakusuma tidak bisa dikarenakan mendadak mendapatkan pekerjaan yang harus diselesaikan.

20 orang kita akan berangkat kesana. 1 orang kawanku berangkat dari Banjarmasin. Sedangkan yang lain berangkat dari Jakarta, tapi dengan pesawat yang berbeda. Ada yang terbang di siang hari dan ada pula yang malam hari. Dan aku memilih pesawat yang malam hari agar paginya masih dapat bekerja pula.

Jam 22.00 akhirnya kita berkumpul semua di bandara Tjilik Ruwit, Palangkaraya setelah 1 ½ jam aku terbang di angkasa. Dan kita akan meneruskan pula dengan perjalanan darat selama 12 jam. Jalur yang akan kita tempuh palangkaraya – sampit – pangkalan bun – kumai. Bus yang kita naiki ternyata ala kadarnya. Apabila kita melewati lobang bagi aku yang dibelakang akan terbang, laksana sedang menonton pertunjukkan music rock :D. Selama dalam perjalanan 3 kali kita beristirahat, untuk sekedar makan malam, buang air kecil dan shalat bagi yang muslim.

Akhirnya kita sampai di kumai siang hari. Kapal yang akan kita naiki untuk keliling di tanjung puting pun telah tersedia. Siap-siap, dan tak lupa sebelum berangkat kita makan siang (maklum sudah lumayan lapar).

Sekitar jam 2 siang akhirnya kita berangkat untuk menyusuri tanjung puting. Tujuan yang pertama akan kita kunjungi adalah tanjung harapan. Jadwal memberi makan disana sekitar pukul 3 sore. Mudah-mudahan kita akan dapat melihatnya. Begitu takjub ketika kita menyusuri sungai, kiri dan kanan hutan. Akses untuk kesana hanya satu, yaitu transportasi laut saja.

Akhirnya kita sampai juga di tanjung harapan. Sampai sana kita terburu-buru, dikarenakan waktu memberi makan orang hutan sudah dimulai. Bergegas kita kesana. Akhirnya kita berkesempatan melihatnya, tapi sayang hanya seekor orang hutan saja yang turun untuk mengambil makanan yang diberikan. Mungkin memang belum nasib baik untuk kita semua. Tapi kita cukup menikmati melihat cara orang hutan tersebut mengambil makanan yang telah diberikan.

Akhirnya kita kembali ke kapal, tapi sangat disayangkan ada masalah terhadap kapal kita. Dengan sabar kita menunggu dan menanti. Untuk menghilangkan rasa jenuh kita bercanda agar bisa mencairkan suasana. Tawa silih berganti berkumandang dari kapal kita. Celetukan-celetukan dari kawan-kawan menghangatkan suasana, menambah keakraban kita. Tak terasa sore berganti malam, dan kapal belum tau apa yang rusak. Akhirnya jam 12 malam kurang teknisi kapal datang dari kumai, untuk mengecek… dan ternyata bahan bakar yang diisi dalam kapal kita solar campur. Di kuras, dan dites kembali, akhirnya mesin menyala. Senang rasanya. Dan akhirnya kita memutuskan untuk bermalam di tanjung harapan.

Jam 7 pagi kita sudah mulai melanjutkan kembali perjalanan. Berkunjung ke desa tanjung harapan untuk mencari guide terlebih dahulu, karena untuk mengunjungi camp leakey dan juga pondok tanggui harus memakai guide. Akhirnya kita mendapatkan guide, yaitu Pak Ata, salah satu senior disana dan sudah puluhan tahun bekerjan di camp leakey sebelum akhirnya memutuskan berhenti bekerja disana.

Tanjung tanggui, tujuan kita selanjutnya. 30 menit jalan yang akan kita tempuh ke dalam, menuju tempat pemberian makanan. Jalan yang kita tempuh menuju kesana cukup seru, Sekitar 200 meter kita harus menyusur dataran tinggi yang terendam dikarenakan sungai pasang. Disana kita cukup puas bisa melihat beberapa orang utan rebutan mengambil makanan.

Selanjutnya kita akan mengunjungi camp leakey. Sambil menyusuri sungai kita makan siang untuk mengisi perut yang sudah mulai keroncongan. Alam yang disuguhkan begitu indah. Sesekali tampak orang utang yang melompat-lompat riang bergembira. Dan juga sempat melihat seekor anak buaya. Kita menyusuri sungai di waktu air sungai pasang, seandainya dalam keadaan kering kita akan menjumpai buaya yang sedang berjemur di pinggiran sungai. Sampai di camp leakey kita juga melihat orang utan yang menghampiri kapal, ingin meminta makanan atau sesekali mencoba untuk berinteraksi dengan manusia.

Kita turun dari kapal menuju camp leakey. Sebelum menuju ke tempat pemberian makan kita berencana mengujungi museum orang utan disana. Tapi tak disangka, begitu kita hampir mau tiba di museum kita melihat dua ekor orang hutan besar. Ternyata yang satu adalah Tom, rajanya orang utan di camp leakey yang berusia 26 tahun, setelah menang memperbutkan kekuasaan dengan kosasih, raja orang utan yang lalu yang sudah berusia 35 tahunan. Dan satu lagi adalah siswi, seekor primadona orang utan disana. (ternyata orang utan juga punya primadona ya. :D). Mereka sedang makan. Dan terkadang si siswi menyuapi si tom dengan tangannya. So romantis. Sambil mengamati mereka makan kita tak lupa photo di belakang mereka dengan jarak yang aman karena takut tiba-tiba kalau mereka marah. Tiba-tiba mereka bangkit dan jalan-jalan. Semua yang menonton dari arah yang akan dia lalui sontak berdiri dan memberikan mereka ruang untuk berjalan. Sisi penasaranku timbul, aku ikuti mereka dari belakang dengan jarak yang aman. Kagum aku melihat iringan jalan mereka. Si Tom jalan di depan, diikuti dengan si siswi dengan jarak sekitar 10 meteran. Dan apabila si tom berhenti, si siswi pun ikut berhenti, begitu sebaliknya apabila si tom berjalan si siswi pun ikut berjalan. Menuju ke dermaga mereka jalannya. Seandainya masih ada waktu ingin aku masih ingin mengikuti mereka. Akhirnya aku pun menuju museum, dan disana kawan-kawanku sudah mengitari. Melihat-lihat binatang apa saja yang berada di camp leakey. Dan ada juga silsilah keluarga orang utan disini. Ternyata orang utan pun mempunyai silsilah, begitu benakku dalam hati. Akhirnya kita menuju ke tempat pemberian makan orang utan di camp leakey. Jarak yang ditempuh kurang lebih hampir ½ jam. Lumayan. Tiba disana sudah ada beberapa orang utan dan anaknya sedang makan. Lucu. Dan tak lupa mengabadikan beberapa moment yang kita bisa dapat.

Waktu jua akhirnya yang membatasi kita. Padahal ingin beberapa waktu lagi ingin disana. Tenang dan damai suasana disana. Siap-siap untuk pulang menuju daratan di kumai. Sambil perahu berjalan kita pun mengantri mandi. Untuk air… jangan ditanya… :D

Sambil mengantri (dapet antrian terakhir… puffffffhhhh), aku menikmati detik-detik meninggalkan kawasan Tanjung Puting, Melihat danau dari balik pohon, yang kalau malam banyak sekali kunang-kunang berkumpul disana, kerlap kerlipnya seperti lampu jalan ibukota. Sesekali masih terdengar suara burung, orang hutan. Dan ketika hampir mendekati kawasan pondok wisata kita melihat bekantan yang sedang makan. Lucu. Sayang tidak bisa mengabadikannya dikarenakan keterbatasan alat yang aku bawa dan agak samar juga antara pohon dengan warna tubuh mereka. Sampai di kumai akhirnya kita sudah malam, sekitar jam 8 waktu setempat. Hampir satu jam menunggu bus yang akan mengantar kita kembali ke palangkaraya. Karena esok sore kita sudah akan pulang. Tak lupa kita mampir ke bukit batu dan jalan batam. Perjalanan yang menyenangkan selama di tanjung puting. Tapi sayang, yang tertarik akan ke sana kebanyakan orang asing. Hampir 80% lebih turis yang aku temui adalah orang luar negeri, sedangkan penduduk Indonesia aslinya hanya beberapa. Mungkin dipikiran mereka mahal menuju kesana atau waktu yang belum bisa atau fisik yang sudah tak sanggup. Padahal kita kesana dengan biaya minim tapi fasilitas yang di dapat lebih dari cukup, walaupun ada beberapa kendala kecil tapi tak mengurangi minat untuk ke sana.
*Julia Robert aja bisa kesana kenapa kita yang orang asli Indonesia tidak bisa kesana*.

Thanks to:
Ibunda tercinta: rangsumnya mak nyuss, ntar kalau jalan bikinin lagi ya
Anas: dah ngerange waktu dan mau repot buat kita-kita
Gerombolan si berat (mami, ifrah, dwi yanti, siapa lagi ya?): awas di lirik si tom yang lagi merinding
Yanti sn n onny: seriusan jadian sama si rocky? Cincinnya pake dunk… pasti keren. Poligami ya?
Niken: naksir sama kosasih ya mbak? :D
Ina: just kidding aja kok kita2… hehehe
Ago n istri: honeymoon yang ke berapa bang?
Vina n irwan: banyak banget euy bawaan pulangnya… 
Tini: tuch mata jadi keren bu… kayak pakai eye shadow… :D
Sita: wew… ibu yang satu ini tetep eksis… salam kenal ya bu… mudah2an bisa trip bareng lagi
Lilia: mau dunk gw kaosnya… 
Dolly n miftah: traktirannya belum y bu, awas lho kalau ketemu…. :D
a-she: last minute yang pentig eksis ya bu
septri: awas yach photo2 gw yang lg keren2nya di uplut… :D
ratih, nuniek, lily gan: cepat sembuh dan jangan sibuk2 yach biar bisa trip bareng

2 komentar:

  1. Wah wah keren.... keren...
    saya kapan kesana yah... hmmm...

    BalasHapus
  2. thanks... khan masih satu pulau... pasti bisa

    BalasHapus